Minggu, 02 Desember 2007

"LoVe Of SouL"

Persahabatan, Cinta dan Perbedaan tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata…
Hai men's perjalanan kita beda

Tapi tetap gw ada disisi loe2 pade
Hai girls… tujuan kita beda
Tapi Tetap gw ada disamping loe2 pade
Persahabatan
Dalam perjalanan kau ke hendaki kita semua ada didekat loe
Dalam mencari tujuan yang kau inginkan kita semua ada disamping loe
So what...
Apa yang kau khawatirkan, apa yang kau risaukan, apa yang kau cemaskan, apa yang kau bimbangkan, apa yang kau…
Karena persahabatanlah kita-kita semua Selalu bersama dalam segala problema
persahabatan...
Disaat suka ceria sama kita rasakan...
Disaat duka cita sama kita rasakan
Dan yang pasti ni kita semua yang terbaik
Dan loe-loe harus bangga karena kita semua ada dalam cahaya sinar lingkaran persahabatan Ingat tak ada yang terbaik diantara kita
Tapi kita semua adalah terbaik diantara kita
Dalam perbedaan dan persamaan jadikan suatu kebanggaan
toek arti persahabatan

75%PeNdErItA HIV/AIDS InDoNEsIa tERtuLaR PasaNgAn

Informasi dikumpulkan oleh relawan YAI
www.gatra.com
Jakarta, Senin, 18-06-2001 11:28:47
GATRA.com - GONTA-ganti pasangan beresiko kena AIDS sudah tak bisa disangkal lagi. Itu diungkapkan bardasarkan data yang akurat dari Menteri Kesehatan Achmad Sujudi tadi siang di Jakarta. Menurut Sujudi, saat ini penderita virus penurun kekebalan tubuh (HIV/AIDS) di Indonesia diperkirakan mencapai 120.000 orang. Itu berdasarkan Perkiraan kasar. Di seluruh rumah sakit Indonesia, sejak 1987, tercatat 1956 orang penderita HIV/AIDS. "Estimasi Jumlah itu berdasarkan perhitungan bahwa setiap satu penderita yang tercatat di rumah sakit, diperkirakan terdapat 60 orang penderita HIV/AIDS," katanya. Dari 1.956 penderita itu, lanjut Sujudi, sebagian besar tertular melalui hubungan seksual berganti-ganti pasangan, mencapai 75%. Sedang sisanya tertular karena menggunakan alat tidak steril, seperti jarum suntik. Dari hampir 2000 penderita itu, menurutnya, sekitar 81% adalah kaum muda dengan kelompok usia 20-49 tahun. Berdasarkan data itu, menurut Sujudi, pemerintah menerapkan strategi pencegahan HIV/AIDS kepada masyarakat melalui pendekatan budaya dan ketahanan keluarga. Caranya? "Kita mengedepankan nilai moral dan etika masyarakat agar seseorang menyadari untuk tidak berperilaku menularkan HIV/AIDS," katanya. Yaitu tadi, yang terutama agar masyarakat menghindari kebiasaan berhubungan seksual berganti-ganti pasangan. Dirjen Pamberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (PPM dan PL) Departemen Kesehatan Dr.Umar Fahmi Achmadi mangatakan, kampanye pencegahan penularan HIV/AIDS dalam tahap pertama diprioritaskan bagi kaum pria. "Mereka berperilaku yang risiko tinggi terhadap penularan," katanya. Apalagi, lanjutnya, kaum pria juga sangat berpotensi menyebarkan virus itu kepada keluarganya. "Kaum pria jika telah tertular HIV/AIDS, kamungkinan besar akan menular pada isterinya. Jika isterinya mengandung, maka bayi yang dilahirkan akan tertular virus itu," katanya. Untuk apa Menteri Kesehatan tiba-tiba bicara soal HIV? Menteri Sujudi ternyata akan berangkat ke New York. Ia adalah ketua Delegasi Indonesia pada partemuan Majelis Umum PBB yang membahas penanggulangan HIV/AIDS pada 25-27 Juni. Berdasarkan estimasi WHO hingga akhir 2001 terdapat sekitar 34,4 juta dewasa dan anak pengidap HIV/AIDS mencapai 10 juta anak, 95 persen berada di Negara-negara berkembang. Sedangkan (8 Asia Selatan dan Tenggara terdapat sekitar 5,6 juta kasus HIV/AIDS yang tersebar di India (3,7 juta jiwa), Thailand (755 ribu kasus), Myanmar (530 ribu kasus), kamboja (220 ribu), Malaysia (49 kasus).